Bukit Kapur Tinggi Raja ditempuh dengan perjalanan sekitar 3-4 jam perjalanan dari kota Medan dengan kecepatan rata-rata 40-50 km/jam. Saya bersama rombongan sampai di lokasi tepat jam 12 siang setelah ada beberapa insiden kecil dijalan seperti ada beberapa orang yang terpisah dari rombongan, itu wajar dalam perjalanan panjang. Perjalanan ini dipimpin oleh Bang Yovie dari Tim Jelajah Sumut yang memang hobinya nyari lokasi-lokasi wisata di Sumut yang masih segar (belum terekspose secara luas). Jalur yang dilewati beragam, ada jalur mulus, jalur sedikit berbatu, sampai jalur ekstreme yang khusus untuk kendaraan adventure. Rombongan ini sendiri malah banyak yang pakai motor bebek dan matic, walhasil cukup menguras tenaga untuk melewati jalur-jalur ekstreme tadi. Objek wisata ini bernama Bukit Kapur Kawah Dolok Tinggi Raja yang berada di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sekitar 120 KM dari Kota Medan. Sepanjang perjalanan dari Medan menuju lokasi ini, mata kita akan dimanjakan dengan hijaunya pepohonan dan udara yang masih sejuk. Untuk mencapai lokasi ini sebaiknya menggunakan kreta trail (kreta bisa dibaca motor ya, #BahasaMedan) karena semakin mendekati lokasi ini jalurnya semakin ekstrim. Bisa juga sih sebenarnya naik kreta bebek atau matic, tapi harus ekstra hati-hati dan super cemas karena bagian bawah kreta bisa beresiko pecah karena menghantam batu sepanjang jalan. ebenarnya menurut cerita si Opung penjaga lokasi ini, tempat ini sudah 3 kali dikunjungi oleh pejabat setempat dan mengatakan akan melakukan perbaikan jalur akses menuju Tinggi Raja ini, walau sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk itu tapi aku tetap yakin kalau jalur ekstrim ini akan berubah menjadi jalur mulus. Amiin, biar bisa kesana lagi tanpa was-was sepanjang jalan. Tempat ini aku referensikan sebagai tempat yang cocok untuk mengisi hari libur seperti tahun baru yang baru saja lewat. Masih penasaran seperti apa sebenarnya Bukit Kapur Tinggi Raja Ini? Secantik apa sih tempat ini kok aku sampe segitunya. Oke simak baik-baik ya, Tinggi Raja merupakan kawasan wisata alam yang terkenal dengan keasrian alam dan keunikan pemandian air panasnya. Semburan air panas dari perut bumi membentuk kawah kecil di hamparan batu kapur, terus mengalir menuju sungai Bah Balakbak. Lokasi semburan air panas itu berpindah-pindah. Uniknya di aliran Bah Balakbak juga muncul mata air panas. Bukit Kapur Tinggi Raja adalah sebuah bukit kapur yang sangat putih seperti salju dengan genangan air hangat di daratannya dengan ketinggian genangan sekitar satu jengkal. Gak cuma itu aja loh yang ada di tempat ini, di bagian bawah bukit kapur ini terdapat air sungai Bah Balakbak yang sangat sejuk dan dingin dengan pemandangan stalaktit(endapan kapur yang menggantung) dari kapur sekitarnya. Kawasan ini telah dilindungi sejak tahun 1924 melalui keputusan bersama raja-raja Simalungun. Luas keseluruhan CA ini adalah 167 Hektar. Secara rinci kujelaskan keunikan yang khas dari kawasan ini adalah potensi sumber air panas yang berasal dari endapan-endapan kapur yang terbentuk dari proses panas bumi yang mengandung belerang sehingga membentuk teras-teras tanah kapur berbukit, dengan luas mencapai 35 hektar. Aliran air panas yang menyatu dengan air sungai sering dimanfaatkan untuk mandi-mandi karena airnya terasa hangat-hangat kuku. Kalau kita berkunjung ke lokasi ini, sebaiknya kita sudah sampai sebelum siang hari karena genangan air panas yang ada di bukit kapur akan menjadi semakin panas karena terkena terik matahari. Dan jangan lupa membawa stok air banyak karena disini kita akan mudah mengalami dehidrasi. Satu hal yang unik sekaligus ada pantangannya disini adalah kita bisa merebus telur di semburan air panas itu, tapi kalau-kalau telur yang kita rebus jumlahnya tiba-tiba berkurang jangan langsung marah karena menurut mitos telur yang hilang itu diambil oleh penunggu bukit untuk sesajennya. Menurut cerita si Opung penjaga lokasi ini, pernah ada pemuda yang tiba-tiba menghilang karena dia salah ngomong. Telur yang direbusnya hilang dan dia bilang kalau penunggu tempat itu adalah pencuri. Akhirnya dia bisa kembali lagi karena si Opung harus melepas seekor kambing sebagai gantinya. Fenomena alam yang cukup unik akibat adanya panas bumi yang aktif ini, dapat berpindah-pindah tempat. Bukit-bukit hasil endapan kapur yang terlihat sudah tidak aktif lagi, sewaktu-waktu dapat kembali aktif. Hal ini menunjukkan kondisi panas bumi dan bukit-bukti kapur tersebut tidak stabil. Ketidakstabilan inilah yang menjadikan perlindungan kawasan menjadi sangat penting untuk tetap dijaga kelestariannya, demi kestabilan ekosistem hutan dan kawasan sekitarnya. Namun dibalik semua keunikan dan keindahan itu, berdasarkan berbagai sumber Aset pariwisata ini seolah terabaikan. Kurang nya perhatian pemerintah setempat mengakibatkan Tempat wisata ini tidak terpromosikan dan terkelola dengan baik. Fasilitas yang seharusnya di dibenahi tidak sedikit pun mendapatkan perhatian oleh pihak pihak terkait. Untuk mencapai lokasi kawasan konservasi ini, ada dua alternatif perjalanan darat yang bisa ditempuh, yaitu : – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 110 km atau waktu tempuh 3 jam perjalanan. – Medan – Lubuk Pakam – Galang – Dolok Masihul – Dolok Tinggi Raja, dengan jarak 97 km atau waktu tempuh yang hampir sama dengan alternatif di atas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar